Kuasa Doa Itu Dahsyat dan Luar Biasa

Daftar Isi

Khotbah Kristen Kuasa Doa Itu Dahsyat - Berapa kali kita berdoa setiap harinya? Mengapa kita harus berdoa? Pada artikel ini, kita akan melihat pentingnya doa dalam kehidupan orang percaya dalam sebuah khotbah dan renungan Kristen.

Kuasa Doa Itu Dahsyat dan Luar Biasa
Kuasa Doa Itu Dahsyat dan Luar Biasa

Tema: Kuasa Doa Itu Dahsyat


Bahan bacaan Alkitab: Yakobus 5:16-18

Syalom! Salam sejahtera untuk kita semua. Dari pembacaan kita hari ini, saya berikan suatu tema renungan "Kuasa Doa Itu Dahsyat."

Apa itu Doa?

Kita semua sering mendengar bahwa doa adalah cara berkomunikasi dengan Allah, doa adalah nafas hidup orang percaya. Doa adalah permohonan dan ucapan syukur kepada Tuhan. Ya, semua pendapat tersebut memang benar. 

Krisis yang dialami oleh orang percaya tentang doa adalah kurang berdoa atau pun bermain-main dalam berdoa. Kita semua bisa berdoa tapi kadang-kadang. Kita sering malas berdoa dan kalaupun berdoa nanti di dalam pergumulan saja. 

Dan kalau doa seakan tidak terjawab, Tuhanlah yang menjadi sasaran, "Mengapa doa saya tidak dijawab Tuhan?" Padahal, kitalah yang tidak sadar atau pun kurang bersabar. Tuhan selalu mendengar setiap permohonan kita.

Mengapa kita harus berdoa?

Mengapa seseorang malas berdoa? Kita malas berdoa karena kita menganggap doa itu biasa-biasa saja. Atau pun kita berdoa hanya sebagai rutinitas saja. Setiap hari, kita mengucapkan doa yang sama kepada Tuhan. Apakah ini suatu masalah? Itu sama sekali tidak salah. 

Tapi saya pernah mendengar seseorang mengatakan bahwa "Tidak ada hari yang sama persis oleh sebab itu saya berdoa juga tidak persis dengan doa yang kemarin."

Doa bukanlah soal rutinitas, berapa kali kita berdoa setiap harinya. Doa lebih dari rutinitas semata. Tapi saya ingin mengatakan bahwa doa adalah bagaimana kita datang kepada Tuhan dalam segala keadaan kita. Doa bukan hanya rutinitas tapi sebuah kebutuhan dalam hidup setiap orang percaya.

Bukan berarti kita harus merangkai kata-kata yang menarik untuk Tuhan. Kadang kita tidak perlu menggunakan kata-kata untuk mengungkapkan kekaguman kita terhadap Tuhan dalam doa. Kadang kita hanya menggunakan air mata untuk menyampaikan keadaan kita kepada Tuhan dan Tuhan mendengar.

Perhatikan baik-baik dan renungkan pentingnya doa bagi orang Kristen yang percaya dalam ilustrasi singkat di bawah ini. Ilustrasi Doa yang tulus dari bps-gerejatoraja.org

Ilustrasi Khobah tentang Kuasa Doa 


Suatu hari, seorang anak sekolah Minggu dengan tergesa-gesa berlari-lari ke rumah Pak Pendeta.

Anak sekolah Minggu : "Pak Pendeta !!! Pak Pendeta !!! Selamat Pagi Pak Pendeta ... "

Pak Pendeta : "Selamat pagi nak, kamu kenapa?"

Anak sekolah Minggu : "Pak Pendeta saya mau minta tolong, kalau bapak bisa ikut saya kerumah untuk berdoa?"

Pak Pendeta : "Berdoa? Siapa yang mau didoakan nak?"

Anak Sekolah Minggu : "Rendi pak pendeta, dia lagi sakit, sudah dua hari dia tidak mau makan, mama bilang, hanya Tuhan yang bisa menolong Rendi."

Pak Pendeta : "Rendi? Siapa Rendi? setahu bapak tidak ada yang namanya Rendi dirumah kamu?"

Anak Sekolah Minggu : "Mmmmm.... ada pak, anjing saya namanya Rendi, tolong pak Pendeta, doakan Rendi, kasihan dia ..."

Pak Pendeta : "Hah ... ?, tapi bapak lagi sibuk, lain kali saja yah"

Pak Pendeta mencoba beralasan, namun si anak sekolah minggu terus mendesaknya. Akhirnya Pak Pendeta mengalah dan mengikuti kemauan si anak walaupun dengan hati yang agak dongkol. Setiba di rumah, tanpa banyak basa-basi, pak Pendeta memimpin doa yang isinya singkat, padat dan jelas.

Pak Pendeta : "Kita berdoa .... Ya Tuhan Yesus, ke dalam tangan-Mu kami serahkan nyawanya Rendi. Amin"

Anak sekolah minggu ini berdoa dengan sungguh-sungguh dan sangat berterimakasih dengan pelayanan pak Pendeta. Dua hari kemudian Rendi betul-betul mati, tapi si anak sekolah minggu tidak terlalu bersedih karena doa pak Pendeta. Beberapa minggu kemudian si anak mendengar kalau pak Pendeta sedang sakit dan tidak bisa memimpin ibadah di Gereja. Anak ini segera berlari ke rumah pak Pendeta.

Anak Sekolah Minggu : "Pagi pak Pendeta, saya mau berdoa untuk pak pendeta, saya dengar pak pendeta sakit."

Pak Pendeta : "Terimakasih nak ... " (Pak Pendeta terharu, karena dari sekian banyak anggota jemaat yang dilayani, anak sekolah minggu inilah yang mau datang mendoakan pak Pendeta)

Anak Sekolah Minggu : "Kita berdoa pak ... Ya Tuhan Yesus, ke dalam tangan Mu kami serahkan nyawa Pak Pendeta. A..." (Belum lagi si anak sekolah minggu bilang amin pak pendeta lompat dari tempat tidur ...)

Pak Pendeta : "Ampun Tuhan, saya sudah mengerti ...."

Ilustrasi di atas dapat menggambarkan dengan baik bagaimana kuasa doa. Saat pak Pendeta ini berdoa, sang anak dengan sungguh-sungguh berdoa dan apa yang didoakan terjadi.

Masalah hari ini bahkan selama ini, kita sering meremehkan kuasa doa. Dalam ibadah, baik ibadah hari Minggu, ibadah Rumah Tangga, dan ibadah-ibadah OIG lainnya, kita seringkali menyepelekan doa. Bukan hanya anak-anak dan pemuda, orang tua yang seharusnya menjadi contoh juga melalaikan hal ini.

Berapa banyak dari kita yang keluar dari gedung gereja saat doa syafaat?

Berapa banyak dari kita yang tertidur dan tidak memperhatikan doa syafaat?

Banyak yang menggunakan doa syafaat sebagai kesempatan untuk keluar gedung gereja. Dan tidak sedikit orang yang menggunakan Doa Bapa Kami sebagai alarm untuk bangun tidur setelah doa syafaat.

Saya pun mengakui bahwa saya pun masih sering melakukan ini. Marilah kita sungguh-sungguh berdoa sehingga kita melihat kuasa doa yang dahsyat itu nyata di dalam kehidupan kita. 

Bagaimana Berdoa Agar Kuasa Doa Nyata?


Bagaimana berdoa yang baik dan benar? Kita bisa membaca perintah dan ajaran Tuhan Yesus tentang hal berdoa dalam Matius 6:5-15.

Mari kita lihat pembacaan kita hari ini dari Yakobus 5:16-18!

Dari bahan bacaan kita ini, kita akan melihat 4 cara berdoa agar kuasa doa yang dahsyat itu nampak di dalam kehidupan kita.

1. Mengaku Dosa


Pada ayat 16, kuasa doa itu dapat menyembuhkan jika kita mengaku dosa kita dan saling mendoakan. Saat kita berdoa kita harus sadar bahwa kita ini orang berdosa dan harus merendahkan diri di hadapan Allah.

Jangan sampai dalam doa, kita menjadi orang yang sombong, "Tuhan, dengarkan doa saya! Saya bukan pezinah, saya bukan pencuri..." Hei! Doa itu harus sadar bahwa kita ini manusia yang lemah. Kita berdoa untuk berserah kepada Tuhan.

2. Saling Mendoakan


Kadang dalam berdoa, kita juga hanya fokus pada keinginan kita sendiri. Ini adalah sifat egois manusia.

Mau kah kita mendoakan kemakmuran orang lain?

Saya rasa tidak, kita tidak punya waktu untuk mendoakan orang lain.

Apakah kita mau mendoakan orang yang membenci kita?

Mungkin, tapi kita lebih banyak mendoakan agar orang tersebut terjatuh dari pada berbalik kepada Tuhan. 

3. Bukan Masalah Siapa yang Berdoa


Saya pernah berpikir bahwa doa yang diucapkan oleh pendeta lebih berkuasa dari pada yang diucapkan majelis. Dan ternyata itu salah. Doa bukanlah tentang siapa yang berdoa tetapi kepada siapa kita berdoa. Jika kita berdoa kepada Tuhan Yesus maka percayalah bahwa doa itu dapat menghasilkan mujizat yang dahsyat.

4. Berdoa dengan Sungguh-sungguh


Pada ayat 17 dan 18, kita melihat salah satu contoh nabi dalam perjanjian lama. Nabi Elia adalah salah satu orang yang tidak mengalami kematian di dunia ini. Elia adalah manusia biasa seperti kita. Namun apa yang berbeda sehingga ketika ia berdoa doanya dikabulkan? Ia percaya dan sungguh-sungguh berdoa kepada Allah dan doanya penuh dengan kuasa. 

Saat kita mengaku dosa kita dan saling mendoakan dan dalam doa kita sungguh-sungguh percaya maka yakinlah bahwa kuasa doa itu dahsyat dan luar biasa bagi orang percaya.

Yakobus 5:16: ".... Doa orang benar, bila dengan yakin didoakan, sangat besar kuasanya."

Jika kuasa doa itu dahsyat dan luar biasa, apakah kita masih ragu dan malas untuk berdoa? Apakah kita masih akan bermain-main dalam berdoa?

Kapan dan Di mana kita harus berdoa?

Setiap saat dan dalam keadaan apapun kita, kita harus berdoa. Saat kita diberkati, kita berdoa dengan penuh syukur. Saat kita lemah kita berdoa dengan permohonan kepada Tuhan. Kita harus berdoa dan berdoa. Tidak perlu memperlihatkan saat sedang berdoa.

Studi kasus tentang seberapa sering kita berdoa


1. Doa saat diberkati

Saat diberkati, mudah saja bagi setiap orang untuk berdoa dan mengucap syukur kepada Tuhan. Dalam keadaan ini, percaya kepada doa itu sangat mudah. Namun kebalikannya, saat kita diberkati, kita seringkali lupa untuk mengucap syukur kepada Tuhan.

2. Doa saat sedang dalam pergumulan

Saat dalam pergumulan, doa seakan tak terjawab dan sulit sekali untuk mempercayai doa dalam keadaan seperti ini. Namun sebaliknya, dalam pergumulan, tingkat keseringan dan intensitas berdoa dan mengeluh seseorang kepada Tuhan sangat tinggi.

Doa bukan hanya untuk orang yang berdosa. Doa bukan hanya untuk yang sakit, tapi juga untuk yang sehat. Doa itu harus tiap hari tapi bukan rutinitas belaka. Doa adalah saat membawa segala yang terjadi dalam hidup ke hadapan Tuhan, baik suka maupun duka.

Kita semua sebagai umat percaya harus yakin bahwa doa itu dahsyat dan luar biasa. Karena itu, berdoalah tiap hari, tiap jam, tiap menitnya bahkan tiap saat bukan hanya untuk diri sendiri tapi juga untuk orang lain. Karena doa itu dahsyat dan luar biasa! Terpujilah nama Tuhan, haleluya! Amin,

Luar biasa kuasa doa itu!

Marilah kita saling mendoakan dalam kasih agar kuasa doa itu semakin nyata. Mujizat ada saat kita berdoa dengan sungguh-sungguh.

Lihat juga 4 dasar orang Kristen yang percaya

Demikianlah renungan Kristen tentang khotbah Kristen seputar kuasa doa yang dahsyat dan luar biasa bagi orang percaya. Semoga bermanfaat dan Tuhan Yesus memberkati!